Seperti yang sering dialami oleh para sejarahwan, mereka selalu mengalami kesulitan dalam menyusun sejarah indonesia, terutama penulisan sejarah dalam periode abad 16 kebawah. minimnya data, serta tidak terbiasanya dilakukan pencatatan-pencatatan secara tertulis pada jaman dulu, benar-benar sangat memerlukan penelitian-penelitian yang lebih mendalam. walaupun ada informasi, namun hanya berwujud seuil info saja, yang harus dikorek dan digali lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih besar dan lebih jelas.
Jika menyusun sejarah indonesia secara umum saja sudah sedemikian susah, apalagi membuat penelitian sejarah yang lebih spesifik lagi yaitu mata uang ! ibarat menyusun sebuah "Puzzle", bagian ujung sudah terisi, tetapi yang ditengah belum ada. bagian atas sudah tersusun, tapi yang bawah masih gelap. perlu waktu bertahun-tahun untuk melengkapi agar suatu tulisan sejarah mata uang ini dapat menjadi suatu kesatuan yang berkesinambungan. memang ada buku-buku yang ditulis pada jaman-jaman tersebut, seperti misalnya buku Nagarakartagama, namun uraian tentang mata uang hampir tidak pernah ada sama sekali. untuk periode ke -XVII keatas, yaitu sejak kedatangan VOC di Nusantara, data lebih mudah didapatkan karena lengkapnya catatan-catatan mereka dalam melaporkan setiap perkembangan kepada dewan direksinya ( The seventeen gentlemen) di negara belanda. setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, maka jadilah suatu rangkaian sejarah mata uang yang diberi judul : Sejarah Perkembangan Mata Uang Indonesia.
Adapun maksud dari Perkembangan disini adalah : semua mata uang, baik mata uang tersebut buatan lokal maupun asing, yang dahulu pernah beredar dan dapat diterima sebagai alat pembayaran diwilayah indonesia. sebagai contoh, koin VOC dan Belanda. Walaupun bukan koin asli indonesia, tetapi pernah beredar sebagai alat tukar menukar yang dapat diterima oleh masyarakat. koin-koin cina dengan ciri khas mempunyai lubang ditengah, itu pun bukan koin indonesia. namun koin-koin tersebut pernah digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, bahkan dalam kurun waktu yang lebih lama dari koin-koin Belanda ! koin kepeng cina telah digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di indonesia selama kurun waktu 900 tahun atau 9 abad ! bahkan ada di Bali, koin-koin cina tersebut masih dipakai sebagai alat pembayaran sampai jaman republik tahun 1950.
Berdasarkan jamannya, perkembangan mata uang indonesia dapat dibagi dalam beberapa periode :
1. Jaman Kerajaan Hindu Budha (800/850 1300 Masehi)
2. Jaman Perdagangan :
a. Perdagangan dengan Cina (850-1900)
b. Perdaganga dengan VOC (1602-1799)
3. Jaman Pemerintahan Hindia Belanda (1800-1945)
a. Pendudukan Perancis (1806-1811)
b. Pendudukan Inggris (1811-1816)
4. Jaman Pendudukan Jepang (1942-1945)
5. Jaman Pemerintahan Republik Indonesia (1945-2017)
a. Soekarno (1945-1967)
b. Soeharto (1967-1998)
c. B.J. Habibie (1998-1999)
d. Abdurrachman Wahid (1999-2001)
e. Megawati Sukarnoputri (2001-2004)
f. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
g. Joko Widodo (2014-Sekarang)
6. Mata Uang Lainnya :
a. Kerajaan-kerajaan di Jawa (Banten, Cirebon, Sumenep)
b. Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh
c. Kerajaan Pelembang
d. Kerajaan-kerajaan di Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, Maluku)
e. Kerajaan-kerajaan di Sulawesi (Gowa, Buton)
f. British East India Company di Sumatra
g. Token-Token Perkebunan dan Pertambangan
Sumber : Majalah BULETIN - Asosiasi Numismatik Indonesia
Jawa - Barat
Jika menyusun sejarah indonesia secara umum saja sudah sedemikian susah, apalagi membuat penelitian sejarah yang lebih spesifik lagi yaitu mata uang ! ibarat menyusun sebuah "Puzzle", bagian ujung sudah terisi, tetapi yang ditengah belum ada. bagian atas sudah tersusun, tapi yang bawah masih gelap. perlu waktu bertahun-tahun untuk melengkapi agar suatu tulisan sejarah mata uang ini dapat menjadi suatu kesatuan yang berkesinambungan. memang ada buku-buku yang ditulis pada jaman-jaman tersebut, seperti misalnya buku Nagarakartagama, namun uraian tentang mata uang hampir tidak pernah ada sama sekali. untuk periode ke -XVII keatas, yaitu sejak kedatangan VOC di Nusantara, data lebih mudah didapatkan karena lengkapnya catatan-catatan mereka dalam melaporkan setiap perkembangan kepada dewan direksinya ( The seventeen gentlemen) di negara belanda. setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, maka jadilah suatu rangkaian sejarah mata uang yang diberi judul : Sejarah Perkembangan Mata Uang Indonesia.
Adapun maksud dari Perkembangan disini adalah : semua mata uang, baik mata uang tersebut buatan lokal maupun asing, yang dahulu pernah beredar dan dapat diterima sebagai alat pembayaran diwilayah indonesia. sebagai contoh, koin VOC dan Belanda. Walaupun bukan koin asli indonesia, tetapi pernah beredar sebagai alat tukar menukar yang dapat diterima oleh masyarakat. koin-koin cina dengan ciri khas mempunyai lubang ditengah, itu pun bukan koin indonesia. namun koin-koin tersebut pernah digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, bahkan dalam kurun waktu yang lebih lama dari koin-koin Belanda ! koin kepeng cina telah digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di indonesia selama kurun waktu 900 tahun atau 9 abad ! bahkan ada di Bali, koin-koin cina tersebut masih dipakai sebagai alat pembayaran sampai jaman republik tahun 1950.
Berdasarkan jamannya, perkembangan mata uang indonesia dapat dibagi dalam beberapa periode :
1. Jaman Kerajaan Hindu Budha (800/850 1300 Masehi)
2. Jaman Perdagangan :
a. Perdagangan dengan Cina (850-1900)
b. Perdaganga dengan VOC (1602-1799)
3. Jaman Pemerintahan Hindia Belanda (1800-1945)
a. Pendudukan Perancis (1806-1811)
b. Pendudukan Inggris (1811-1816)
4. Jaman Pendudukan Jepang (1942-1945)
5. Jaman Pemerintahan Republik Indonesia (1945-2017)
a. Soekarno (1945-1967)
b. Soeharto (1967-1998)
c. B.J. Habibie (1998-1999)
d. Abdurrachman Wahid (1999-2001)
e. Megawati Sukarnoputri (2001-2004)
f. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
g. Joko Widodo (2014-Sekarang)
6. Mata Uang Lainnya :
a. Kerajaan-kerajaan di Jawa (Banten, Cirebon, Sumenep)
b. Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh
c. Kerajaan Pelembang
d. Kerajaan-kerajaan di Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, Maluku)
e. Kerajaan-kerajaan di Sulawesi (Gowa, Buton)
f. British East India Company di Sumatra
g. Token-Token Perkebunan dan Pertambangan
Sumber : Majalah BULETIN - Asosiasi Numismatik Indonesia
Jawa - Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar